Catatan matahari
sesekali..
sesekali saja dari sudut tidurmu...
raba detakku
padahal anggur tlah tertuang,
berceceran di lantai
masih kau tak bergeming
kuhampiri lagi,
'masih pagi' katamu
lampu jalan meredup malu,
aku harus pulang...
langkah berjingkat,
kubiarkan kekasihku lelap
sekali...
Tualang
padamu yang telah lari menyendiri
lebur ke magis suara azan
dan tak pernah kembali
Dupa dan bunga di gelung rambutmu
seperti menidurkanku
di dalam tubuhmu
menjadi seteru
sayang,
Ada saja tualang yang kalah dan pergi
begitulah malam mengajari kita berabad bahasa
namun sebentar saja...
Hanya sebatas ranjang
Hanya sebatas diatas ranjang,
sama-sama bertelanjang diri.
Tanggalkan moral, telentangkan etika.
Tanpa ada malu, tanpa ada memalukan.
Saling memuaskan dan terpuaskan
benamkan akan ingkar dan khianat kala birahi memuncak.
Rasa tak ingin melepas dan berakhir,
hanya...
Getar jiwa
Senja menjaring pelangi
seraut wajah hadir
mengulum senyum
hangat
panas
memendam rindu
Dua pasang mata saling tatap
tanpa kata
meraba
membuka pori
membakar gairah
mengurai desah
Birahi teriring harpa
erat mendekap tarian jiwa
penuh napsu
melumat serpihan asmara
Alangkah sempurna...